Seorang
pemuda Batak, dengan penuh percaya diri, mendongakkan kepala dari
jendela mobilnya, hendak membeli sebungkus rokok “Dunhill” dari pedagang
di pinggir jalan.
“Hei, tolong dulu kasi sebungkus ‘dunhil’…” katanya dengan mantapnya.
“Mas,” kata si pedagang rokok mengoreksi. “Bilangnya bukan ‘dunhil’, tapi ‘danhil’…”
Si pemuda Batak melotot lalu berkata, “Hah, sudah bagus kubilang ‘dunhil’. Kalau kubilang ‘hildun’; mau apa kau?!”
“Hei, tolong dulu kasi sebungkus ‘dunhil’…” katanya dengan mantapnya.
“Mas,” kata si pedagang rokok mengoreksi. “Bilangnya bukan ‘dunhil’, tapi ‘danhil’…”
Si pemuda Batak melotot lalu berkata, “Hah, sudah bagus kubilang ‘dunhil’. Kalau kubilang ‘hildun’; mau apa kau?!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar