Joe Vinson, ahli kimia dari Universitas Scranton yang memimpin studi tersebut menyatakan bahwa ekstrak biji kopi hijau mengurangi penyerapan lemak dan glukosa dalam usus serta mengurangi kadar insulin yang akan meningkatkan fungsi metabolisme. Vinson pun melaporkan tidak ada tanda-tanda efek samping pada partisipan.
Selama 6 minggu, seluruh partisipan menelan kapsul suplemen 3 butir sehari, meminum 700-1.050 mg ekstrak kopi hijau sehari atau memakai plasebo. Partisipan pun tidak mengubah asupan kalori selama proses percobaan. Hasilnya, seluruh partisipan mengurangi lemak tubuh rata-rata sebesar 16 persen.
Dengan biaya 20 dolar AS (sekitar Rp 184.000) per bulan, bisa dibilang konsumsi ekstrak kopi hijau jauh lebih murah daripada pengobatan penurunan berat badan khusus atau dengan resep dokter.
Percobaan tersebut dilakukan di India dan dibiayai oleh Applied Food Sciences di Austin, Texas, sebuah perusahaan produsen ekstrak kopi hijau.
Sebagai sebuah suplemen diet, ekstrak kopi hijau tak membutuhkan persetujuan FDA. Bahkan faktanya, ekstrak ini sudah tersedia sebagai salah satu pengobatan naturopati dan antioksidan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar