Bila gigi dewasa tanggal, sebaiknya gigi harus segera diganti sehingga
gigi tetap berada pada tempatnya masing-masing. Untuk menggantinya bisa
digunakan gigi palsu. Namun tak semua orang mau menggunakan gigi tiruan
karena rasa tidak nyaman.
Profesor Suzan Elias, ahli ilmu gigi
tiruan dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, menjelaskan
ada beberapa keluhan yang kerap dirasakan para pengguna gigi tiruan.
Misalnya saja pengurangan tekanan kunyah sehingga sulit mengunyah
makanan yang keras dan mulut lebih terasa penuh.
"Gigi palsu juga
sering bergeser sedikit waktu dipakai untuk mengunyah sehingga orang
takut giginya lepas," katanya dalam acara peluncuran Polident Reuni
Impian yang diadakan oleh GlaxoSmithKline di Jakarta, Kamis (23/2/12)
kemarin.
Masalah lain termasuk terjadinya luka di mulut dan
radang gusi karena gigi palsu menekan gusi. Penggunaan gigi palsu
seharian penuh juga kerap menyebabkan mulut berbau karena ada sisa
makanan terperangkap di bawah gigi palsu.
Walau pun terkesan
tidak nyaman, namun Suzan tetap menyarankan penggunaan gigi palsu karena
gigi yang hilang bisa membuat susunan gigi bergeser dan kesulitan
mengunyah. "Gigi yang hilang lama kelamaan akan mengubah penampilan
wajah," katanya.
Untuk menyiasati agar gigi palsu selalu nyaman
dikenakan, ia menyarankan agar gigi palsu digunakan sesering mungkin
sehingga proses adaptasi berjalan lebih baik. "Tetapi kalau malam
sebaiknya dilepas agar gusi beristirahat," imbuhnya.
Penggunaan
perekat gigi tiruan juga disarankan agar pasien bisa merasakan daya
kunyah yang lebih kuat dan mencegah makanan terselip di antara gusi yang
bisa menyebabkan bau mulut.
Agar gigi palsu tidak terasa
longgar, sebaiknya proses pembuatan gigi palsu dilakukan oleh dokter
prostodontis. Jika gigi palsu terasa tidak nyaman dalam beberapa menit
setelah dipakai, rasa sakit saat mengunyah atau gusi menjadi merah dan
bengkak, segera periksakan ke dokter gigi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar